Rabu, 29 Desember 2010

RPP Fisika SMK Kelas 10 semester 1


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran                 :               Fisika
Kelas / Semester              :               10 / 1
Tahun Ajaran                     :               2009 / 2010
Pertemuan ke                   :               3 dan 4
Alokasi Waktu                   :               2x tatap muka
Standar Kompetensi       :               1. Mengukur besaran dan menerapkan satuannya
Kompetensi Dasar           :               1.2. Mengunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur satuan besar fisis
Indikator                              :               1.2.1      Instrumen disiapkan secara tepat serta pengukuran dilakukan              dengan benar berkaitan dengan mempertimbangkan aspek (ketepatan / akurasi). Kesalahan matematis yang memerlukan kaliblasi , ketelitian / presesi dan kepekaan.
                                                                1.2.2.     Nilai yang ditunjukan  alat ukur dibaca secara tepat, serta hasil pengukuran ditulis sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (dibatas ketilitian alat) dengan benar.               

1.       Tujuan pembelajaran
Siswa dapat
1.       Mendefenisikan konsep mengukur
2.       Menyebutkan alat ukur besaran pokok panjang, massa dan waktu
3.       Melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup dengan tepat
4.       Menentukan hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur jangka sorong dan micrometer sekrup
5.       Menuliskan pengrtian angka penting
6.       Menggunakan aturan angka penting dalam penulisan angka dan perhitungan angka
7.       Menjelaskan ketidak pastian pada pengukuran
2.       Materi ajar
1.       Pengukuran dan alat ukur
2.       Angka penting
3.       Ketidak pastian dan pengukuran

3.       Metoda pembelajaran
1.       Diskusi
2.       Experiment
a.       Pendekatan : CTL
b.      Model pembelajaran
1.       Belajar kelompok
2.       Pembelajaran langsung

4.       Langkah –langkah pembelajaran
a.       Kegiatan awal
1.       Petemuan ke 3
a.       Motivasi : siswa diminta mengukur panjang meja dengan teliti
b.      Adersepsi : sebutkan macam – macam alat ukur pajang yang kamu ketahui
c.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan inti
1.       Siswa menggali informasi mengenai definisi mengukur
2.       Diskusi informasi mengenai macam – macam alat uur panjang, massa, waktu
3.       Siswa dibagi perkelompok
4.       Guru membagikan alat ukur panjang, jangka sorong dan micrometer sekrup
5.       Guru memberi petunjuk cara menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup
6.       Guru membimbing siswa melakukan pengukuran
7.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c.       Kegiatan akhir
a.       Refleksi    : + guru bersama siswa membuat kesimpula materi pelajaran
                           + guru memberikan tugas baca untukmateri selanjutnya
b.      Penilaian :  tes tertulis
c.       Resume   :  +macam –macam alat ukur panjang
                           + menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup
2.       Pertemuan ke 4
a.       Kegiatan awal
1.       Motivasi : bagaimana cara kamu membaca hasil pembagian suatu bilangan jika                                            memiliki lebih dari 2 angka dibelakang koma ?
2.       Apersepsi : angka penting terdiri dari angka pasti danangka taksiran
3.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan inti
1.       Mendiskusikan pengertian angka penting
2.       Guru menjelaskan aturan angka penting dalam penulisan angka dan perhitungan angka
3.       Siswa menggali informasi mengenai ketidakpastian pada pegukuran
4.       Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan aturan angka penting
5.       Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal
6.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c.       Kegiatan akhir
1.       Refleksi : + guru menyimpulkan materi pelajaran
                 + guru memberikan tugas rumah kepada siswa
2.       Penilaian :tes tertulis
3.       Resume : aturan angka penting


4.       Alat /Bahan /Sumber belajar

1.       Bahan ajar
2.       Mistar , jangka sorong , micrometer sekrup
3.       Buku fisika SMK tingkat 1 , penerbit Armico Bandung
4.       Buku fisika SMA jilid 1A , penerbit Erlangga
5.       Buku fisika 1A , sains penerbit Bumi Aksara
6.       Fisika teknologi dan industri jilid 1 , penerbit Yudistira

5.       Penilaian
a.       Aspek kegiatan
1.       Teknik penilaian        :  tes tertulis
2.       Bentuk instrument   :  pilihan ganda
3.       Jenis penilaian           :  UH

Soal / instrument
1.       Jarak Padang – Aceh lebih kurang 1,8 x 102 km. bila jarak tersebut kita bagi 7 (angka eksak ) maka hasil pembagiannya adalah ……
a.       28 km
b.      25,7 km
c.       25,71 km
d.      25,714 km
2.       Alat ukur panjang yang tepat untuk mengukur garis tengah lingkaran dalam dari gelas adalah…..
a.       Mistar ukur
b.      Meter gulung
c.       Jangka sorong
d.      Micrometer sekrup
3.       Seorang anak mengukur panjang tali dan diperoleh angka 0,503000 m . jumlah angka penting dari hasil pengukuran tersebut adalah …..
a.       6
b.      5
c.       4
d.      3
4.       Nilai tiap skala onius pada jangka sorong adalah …….
a.       0,1 mm
b.      0,4 mm
c.       0,5 mm
d.      0,9 mm
5.       Pada pengukuran panjang benda didapat hasil pengukuran 0,04070 m . hasil pengukuran tersebut mengandung angka penting sebanyak …….
a.       3
b.      4
c.       5
d.      6

                                           No Soal
Kunci
Skor
1
2
3
4
5

C
C
B
A
B

10
10
10
10
10


b.      Aspek afektif

NO

NAMA SISWA
ASPEK YANG DINILAI
Melibat diri dlm sistem
Kejujuran
Menghargai
Mau menerima
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1 5








c.       Aspek psikomotor
Pedoman penskoran                                                   keterangan
A   :  4 dari kriteria benar                                                      A  :  90 – 100
B     :  3 dari kriteria benar                                                    B    : 80 – 89
C     : 2 dari kriteria kenar                                                     C    : 60 - 79
                                                        D    :  1 dari kriteria benar                                                      K   :  50 - 59
KS   :  tidak ada kriteria benar                                            KS : < 50

NO
NAMA SISWA
KRITERIA
SKOR
CARA MENGKALIBRASI JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
CARA MENGUKUR PANJANG DENGAN JANGKA SORONG
CARA MEMBACA SKALA JANGKA SORONG
KUALITATIF
KUANTITATIF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15









                                                                                                                            Padang, 20 Juli 2008
                                                                                                                             Guru Mata Pelajaran Fisika                                                                                                                                                                                        

Bahan ajar fisika tentang Magnet

Medan Magnet Berjalan Ditemukan
Medan "benih" bisa memecahkan misteri galaksi



Pancaran partikel dari lubang hitam raksasa sebuah galaksi dalam karya seni.
Gambar: karya Paolo Padovani, ESA, NASA, AVO

Medan magnet lemah berjalan/bergerak melewati alam semesta menurut sebuah penelitian baru yang mungkin bisa memecahkan misteri dari mana datangnya medan magnet besar di seputar galaksi-galaksi.

Berbagai galaksi seperti Bima Sakti masing-masing memiliki medan magnet berskala besar . Walaupun medan magnet ini lebih lemah dibandingkan dengan medan planet, para ilmuwan berpikir bahwa berbagai versi galaktik membantu membangun formasi bintang, mengawal sinar kosmik, dan mengatur kedinamisan gas antar-bintang.

Kebanyakan para ilmuwan meyakini bahwa medan magnet yang lebih kuat dari galaksi-galaksi "dewasa" berkembang dari medan "benih" yang lemah. Namun tidaklah jelas dari mana medan yang lebih tua ini berasal.

Dua teori terkemuka: Medan benih tercipta dari pergerakan gas terstimulasi di berbagai protogalaksi, atau mereka dihasilkan di luar galaksi oleh proses yang tak kelihatan pada permulaan jagad raya.

Pengamatan baru yang dilakukan dengan Fermi Gamma-ray Space Telescope NASA mendukung gagasan bahwa benih-benih itu semuanya ada di sana, bahkan sebelum terciptanya galaksi.

Berdasarkan data Fermi, "kami menemukan bahwa medan-medan magnet lemah ini seharusnya ada di mana saja. Mereka harus berada di luar galaksi-galaksi, mengisi keseluruhan alam semesta, bahkan ketika tak ada galaksi, tak ada bagian-bagian, tak ada apa pun," kata penulis bersama penelitian Andrii Neronov dari Universitas Jenewa bagian ISDC Centre for Astrophysics di Swiss, seperti yang dilansir oleh National Geographic.

Karena berbagai penemuan baru menyatakan bahwa medan-medan bisa terbentuk di luar galaksi-galaksi, "mungkin berbagai medan magnet itu tercipta sebelum galaksi terbentuk," kata Neronov.

Menabur Benih untuk Medan-Medan Galaktik

Menurut teori, medan-medan benih purba bisa saja tercipta dari partikel-partikel terstimulasi yang termuntahkan selama kejadian-kejadian keras seperti ledakan supernova.

Pada akhirnya, teori itu mengatakan, satu medan benih dapat membesar di dalam satu galaksi, karena putaran pelan galaksi menyebabkan partikel-partikel terstimulasi dan gas-gas menjadi searah pada garis-garis medan magnet benih.

Akan tetapi medan-medan benih lain akan tetap berjalan melewati ruang antar galaksi dan itulah yang menurut Neronov dan rekan-rekannya telah mereka temukan.

Lebih tepatnya, tim itu melihat suatu kekurangan energi sangat tinggi sinar gamma dalam data Fermi di blazars yang merupakan galaksi-galaksi dengan lubang hitam super besar pada bagian tengahnya yang memuntahkan pancaran partikel hampir sama dengan kecepatan cahaya.

Sinar gamma yang sampai ke bumi dari blazars seharusnya ada pada level energi tertentu. Tapi sinar gamma yang dilihat oleh tim Neronov nampaknya telah dilucuti sebagian kekuatannya, yang tepatnya akan terjadi jika sinar gamma beinteraksi dengan medan magnet lemah dalam perjalanannya.

Para peneliti itu kemudian memetakan apa yang terjadi ketika sinar gamma menabrak foton, atau partikel ringan. Mereka menemukan bahwa tabrakan menghasilkan berkas aktifitas elektromagnetik.

"Apa yang kami deteksi bisa saja permulaan medan lemah ini, dan itu dapat memecahkan masalah dari mana asal medan magnet di Bima Sakti dan galaksi lain, karena sekarang kita bisa mengetahui kondisi permulaannya," kata Neronov.

Misteri-misteri Magnetis Tetap Ada

Para ilmuwan tidak yakin proses-proses energi tinggi mana yang mungkin menciptakan medan-medan magnetik pertama di alam semesta muda tanpa galaksi, walaupun tak kekurangan contoh.

Juga tak jelas apakah medan-medan benih berjalan memainkan peranan dalam formasi selanjutnya berbagai galaksi dan bagian-bagian galaksi, karena intensitas medan harus diukur dengan pasti.

"Secara umum, Saya cenderung berpikir bahwa mereka tidak memainkan peranan penting dalam pembentukan galaksi-galaksi, karena mereka terlalu lemah" pada level rendah yang diobservasi tim Fermi, kata Neronov.

Modul Fisika tentang Usaha, Energi dan Daya

Kelompok          : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran   : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan Konsep Usaha / Daya dan Energi
Kompetensi Dasar : 4.1 Menguasai Konsep Usaha / Daya dan Energi


I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian usaha
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian energi potensial
3. Siswa dapat menyebutkan pengertian energi kinetik
4. Siswa dapat menyebutkan pengertian energi mekanik
5. Siswa dapat menyebutkan pengertian daya
6. Siswa dapat menuliskan persamaan usaha
7. Siswa dapat menuliskan persamaan energi potensial
8. Siswa dapat menuliskan persamaan energi kinetik
9. Siswa dapat menuliskan persamaan energi mekanik
10. Siswa dapat membedakan energi potensial gravitasi dan energi potensial listrik
11. Siswa dapat mendiskusikan aplikasi usaha, energi, potensial, energi dan daya dalam kehidupan sehari-hari.

Uraian Materi
A. Usaha
Usaha adalah kerja yang dilakukan ketika suatu gaya F menggerakkan benda, sehingga mengakibatkan benda berpindah sejauh S. Dalam bentuk matematis ditulis :
W = F . S


Jika gaya F membentuk sudut £ dengan lantai dan juga mengakibatkan benda berpindah sejauh S, maka secara matematis ditulis :

W = F cos £ . S


Ket : W = usaha (joule)
F = gaya (Newton)
s = jarak / perpindahan (meter)
£ = sudut yang dibentuk antara gaya dan perpindahan (derajat)
Pada keadaan gaya F berlawanan arah dengan arah perpindahan benda maka, ditulis
W = - F . S

B. ENERGI
Adalah kemampuan untuk melakukan usaha
Hukum kekekalan energi menyatakan :
• Eergi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusahkan.
• Jumlah energi selalu konstan,energi dapat berubah dari satu bentuk energi ke energi lainya.
Macam-macam energi
1. Energi Potensial
Energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya atau keadaan benda itu, atau dapat diartikan sebagai energi yang masih tersimpan.
Energi potensial dapat lagi dibedakan
a.Energi Potensial Gravitasi
adalah energi yang dimiliki oleh benda karena tempatnya (kedudukannya)

Ep = w . h
Ep = m . g . h


h w = m . g



Ket : Ep = Energi potensial (Joule)
w = berat benda (Newton)
h = tinggi benda (meter)
m = massa benda (kilogram)
g = percepatan gravitasi bumi
b. Energi Potensial Pegas
energi yang dimiliki benda karena keadaan tertentu,seperti diregangkan
contoh ; - karet ketapel yang diregangkan
- busur paah yag ditarik
- pegas yang ditekan

Energi potensial yang dimiliki benda elastis besarnya berbending lurus dengan konstanta peges (k) dan kuadrat simpangannya, dapat dinyatakan dengan persamaan :

Ep = ½ k . x²

k = Konstanta pegas ( N/m )
x = simpangan/pertambahan panjang ( m )
Ep = Energi Potencial ( Joule )


2. Energi Kinetik
adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergeaak

Ek = ½ m . V2

Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kilogram)
V = kecepatan benda (meter/sekon)

3. Energi Mekanik
adalah jumlah energi potensial dengan energi kinetic

Em = Ep + Ek

Em = m .g .h + ½ m. V2

C. Daya
adalah banyaknya usaha atau energi tiap satuan waktu


P = W
t dimana : W = F .s
P = F. s
t
P = F. V

Ket : P = daya (joule/sekon = watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (sekon)
F = gaya (Newton)
V = kecepatan (m/s)

Satuan daya yang lebih besar adalah daya kuda atau biasa disebut HP (Horse Power) 1 HP = 746 J/s




BAHAN AJAR


Kelompok : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X /2
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan Konsep Usaha / Daya dan Energi
Kompetensi : 4.2 Menguasai Hukum Kekekalan Energi


Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
2. Siswa dapat menuliskan Persamaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
3. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Uraian Materi

Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Bila tidak ada gaya luar yang bekerja maka jumlah energi potensial dan energi kinetik benda bernilai tetap atau energi mekanik benda yang dipengaruhi gaya gravitasi pada setiap kedudukan adalah tetap, asalkan tidak ada gaya lain yang turut mempengaruhi.
“Jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah konstan”


Ek1 + Ep1


Ek2 + Ep2




Em1 = Em2 = C

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

½ m1V12 + m1 g h1 = ½ m2V22 + m2 g h2






Kelompok : Semua Program Keahlian
Mata pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / I
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan Konsep Usaha / Daya dan Energi
Kompetensi Dasar : 4.3 Menghitung Usaha / Daya dan Energi

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menghitung persamaan usaha
2. Siswa dapat menggunakan persamaan energi potensial
3. Siswa dapat menggunakan persamaan energi kinetic
4. Siswa dapat menggunakan persamaan energi mekanik
5. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan daya

Uraian Materi

Contoh-contoh soal yang berhubungan dengan usaha/daya dan energ
1. Sebuah balok didorong dengan gaya 20 N sehingga berpindah sejauh 5 meter. Berapakah usaha yang dilakukan ?
Penyelesaian
Diketahui : F = 20 N
S = 5 m
Ditanya : W...........?

Jawab : W = F x S
= 20 N x 5 m
= 100 Nm (joule)

2. Sebuah benda yang massanya 2 kg jatuh dari ketinggian 10 m dan tersangkut kemudian berhenti pada ketinggian 2 m dari tanah. Jika g = 10 m/s2, hitung besarnya perubahan energi potensial benda tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg h1 =10 m
h2 = 2 m g = 10 m/s2
Ditanya : Ep …………..?
Jawab : Ep = Ep1 – Ep2
= m g h1 – m g h2
= m .g (h1 – h2 )
= 2 kg . 10 m/s2 ( 10 m – 2 m )
= 160 Joule

3. Dua buah benda masing-masing massanya m1 =25 kg dan m2 = 4 kg memiliki energi kinetic yang sama. Bila benda m1 bergerak dengan laju 10 m/s2 berapa laju benda m2 ?


Penyelesaian :
Diketahui : m1 = 25 kg m2 = 4 kg
V1 = 10 m/s
Ditanya : V2 ………..?
Jawab : Ek1 = Ek2
½ m1 V1 2 = ½ m2 V22
½ 25kg (10 m/s)2 = ½ 4kg V22
1251 = 2 V22
V22 = √ 625
V2 = 25 m/s

4. Sebuah benda dengan massa 2 kg dilemparkan vertical ke atas dari suatu tempat ditanah. Berapa kecepatan awal yang harus diberikan pada benda itu agar dapat mencapi ketinggian 15 m dengan kecepatan 18 m/s (g = 10 m/s2)

Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg g= 10 m/s2
h2 = 15 m h1 = 0 V2 = 10 m/s
Ditanya : V1 = …………?
Jawab : ½ m1V12 + m1 g h1 = ½ m2V22 + m2 g h2
½ .2.V12 + 2. 10. 0 = ½. 2. 102 = 2.10. 15
V12 = 100 + 300
V12 = 400
V1 =√400
= 20 m/s



4. Untuk mengangkut beban 1 ton setinggi 6 meter selama 1 menit berapa diperlukan pesawat pengangkut yang dayanya minimal (ambil g = 10 m/s2)


Penyelesaian :
Diketahui : m = 1 ton = 1000 kg
h = 6 m
t = 1 menit = 60 s
g = 10 m/s2
Ditanya : P = ………..?
Jawab : P = W
t
= m . g. h
t
= 1000kg . 10m/s2 6m
60 s
= 1000 watt








Latihan Kerja Siswa
1. Sebongkah batu yang massanya 1,5 ton dari ketinggian 20 m sampai ketinggian 5 m dari tanah. Berapa usaha yang dilakukan gaya berat pada batu sampai ketinggian tersebut ?

1. Sebuah balok ditarik dengan tali oleh gaya 15 N berpindah sejauh 4 m. Jika tali membentuk sudut 600 dengan arah perpindahan balok, berapa usaha yang dilakukan balok tersebut ?

2. Jika sebuah batu massanya 2 kg dilepas dari ketinggian 20 m dan g = 10 m/s2, hitung energi potensial batu itu ?

3. Sebuah benda bermassa 5 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s, hitung energi kinetik benda tersebut ?

4. Dengan gaya 36 N peluncur bergerak dengan kecepatan 54 km/jam, hitung daya tenaga peluncur tersebut ?


1. Kepada benda diberikan kecepatan vertical sebesar 60 m/s . Tentukan tempat tertinggi yang dapat dicapai oleh benda tersebut dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi ? (g = 10 m/s2)

2. Seorang pemain ski meluncur menuruni bukit es yang tingginya 100 m dari atas bukit. Bila g = 10 m/s2 dan dianggap tidak ada gesekan. Berapa kelajuan pemain ski pada saat tiba di dasar bukit ?

Selasa, 28 Desember 2010

rpp fisika terbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / semester : X / 1
Materi : Menerapkan hukum gaya dan gerak
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Menerapkan hukum gerak dan gaya
Kompetensi Dasar : Menghitung gerak lurus
Indikator :
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
b. Siswa mengetahui besaran-besaran dalam gerak
c. Siswa dapat mendemonstrasikan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.


I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa dapat :
a. menjelaskan pengertian dari gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
b. mengetahui besaran-besaran dalam gerak
c. Mendemonstrasikan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

II. Materi Pembelajaran
a. Pengertian gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
b. Gerak lurus dan besar-besaran dalam gerak
c. Contoh GLB dan GLBB


III. KKM : 70

IV. Model/Strategi/Pendekatan/Metode
a. Model : Inkuiri
b. Strategi : Cooperatif Learning
c. Pendekatan : Keterampilan Proses
d. Metode : Eksperimen




V. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Rincian Waktu (menit)
Kegiatan Awal Pendahuluan
 Prasyarat pengetahuan : Pengertian materi, sifat-sifat materi
 Pemberian motivasi dengan Tanya jawab mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
 Masalah : a. Apakah gerak suatu benda memiliki acuan yang mutlak diam
b. Apakah GLB dan GLBB mempengaruhi kecepatan dan perlambatan suatu benda pada saat bergerak.

 Pemberian informasi tujuan pembelajaran dan pembagian kelompok siswa 15’
Kegiatan Inti Eksplorasi
 Menjelaskan pengertian dari gerak
 Menghitung kecepatan dan dan perlambatan yang dialami suatu benda yang bergerak lurus beraturan dan bergerak lurus berubah beraturan.
 Mengerjakan langkah-langkah kerja pada LKS yaitu mengamati perubahan yang terjadi pada saat benda bergerak.
Elaborasi


Konfirmasi
 Menyamakan persepsi tentang gerak dan besaran-besarannya.
 Menyamakan persepsi tentang GLB dan GLBB 45’














10’
Kegiatan Akhir  Memberikan tugas latihan soal dan tugas baca untuk pertemuan berikutnya 20’




I. Sumber / Alat Bantu
a. Sumber : Buku Fisika SMA/SMK Kelas X
Lembar Kerja Siswa
b. Alat Bantu :

II. Penilaian
Indikator Hasil Belajar Teknik Bentuk Indikator Soal Soal
a. Pengertian gerak dan besaran-besaran dalam gerak.

b. Perbedaan kecepatan dan perlambatan yang terjadi pada saat benda bergerak lurus beraturan (GLB) dan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) Tes tertulis Uraian















a. Pengertian dari gerak, baik GLB dan GLBB


b. Diberikan beberapa contoh pergerakan benda pada saat bergerak.

c. Diberikan beberapa contoh Pergerakan benda pada saat benda bergerak lurus beraturan dan bergerak lurs berubah beraturan.


1. Apa pengertian dari gerak GLB dan GLBB

2. Apakah perbedaan anatara Jarak dan Perpindahan?

3. Berikan contoh pergerakan benda pada saat bergerak

4. Sebutkan contoh pergerakan benda pada saat benda bergerak lurus beraturan dan bergeral lurus berubah beraturan.

5. Dua buah mobil A dan B mula-mula berjarak 250 m satu sama lain,keduanya kemudian bergerak bersamaan, mobil A mengikuti mobil B. Bila mobil A kecepatannya 20m/s dan mobil B kecepatannya 15m/s,kapan dan dimana mobil A dapat bertemu dengan mobil B?

6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 70 km/jam,tiba-tiba direm. Setelah 10 detik sejak pengereman dilakukan,kecepatan mobil menjadi 30km/jam. Hitung perlambatan yang dialami mobil!




Rubrik dan kriteria penilaian kinerja

No Kegiatan yang dinilai SKOR Keterangan
4 3 2 1
1 Kerjasama / Kerja team,
2 Kemampuan berkomunikasi,
3 Kemampuan beradaptasi dalam kelompok,
4 Menanggapi masalah (secara kualitatif)

Keterangan :
Skor 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Kurang

KRITERIA PENILAIAN GLB DAN GLBB


NO NAMA
SISWA PROSES KERJA KELOMPOK HASIL EXPERIMEN NILAI AKHIR
Kerjasama Adaptasi Komunikasi Menanggapi masalah







Keterangan :
Penilaian
1. Tes teori (tertulis) bentuk essay
2. Tugas berupa hasil experimen kelompok
3. Experimen kelompok tentang :
• Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
• Prinsip kerja gerak lurus beraturan dan berubah beraturan
• Menghitung kecepatan dan jarak serta waktu yang terjadi pada saat melakukan eksperimen GLB dan GLBB
4. Aspek yang dinilai:
• Kecakapan sosial : kerjasama / kerja tim, kemampuan berkomunikasi, kemampuan beradaptasi dalam kelompok, menanggapi masalah (secara kualitatif)
• Hasil experimen
• Hasil Tes Formatif

5. Rumus Penilaian

Keterangan : TF = Tes Formatif, Eksp= eksperimen, Sosial = Kecakapan Sosial

Guru mata pelajaran


Sri Rahayu, M.Pd
Nip. 19800729 200312 2 002

Fisika

Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.